bayangkan, hanya bayangkan. dini hari yang menggigil sendu, anda duduk dan suara berdesit terdengar perlahan. sedikit melirik jendela yang dari tadi terbuka dan di luar, semua bergerak mundur. mundur, mundur. terus hingga makin cepat. anda sadar kemudian anda sedang melaju. entah otak anda, mata anda, kamar anda, rumah anda, mimpi anda, atau dimensi anda; tapi anda melaju. anda senang. anda diam di jendela, pemandangan terus mundur hingga anda pangling. anda tidak tahu tempat-tempat ini sebelumnya. tiang listrik yang kesepian... rumah-rumah yang saling bersahabat... langit hitam yang membungkus, mengharukan... teriakan kereta api bobrok dua gerbong, jess, jess bunyinya dan anda ikuti iramanya. lama. anda tersenyum.
jess, jess.
jess, jess.
hilang. sepi lagi. kemudian gantinya muncul hangat. hangat yang menusuk di kuduk namun merangkul akrab. ini bunyi derai seperti laut. setelah itu semua di luar perlahan melambat, lambat...
anda keluar menginjak pasir yang sama banyaknya seperti bintang-bintang. anda berdiri lama dan laut mendera kaki anda. hangat. anda menutup mata. leher anda disapu gigil tapi anda tersenyum. hangat. jess, jess. suara ombak.
selesai.
No comments:
Post a Comment