TO READ IS TO HEAR. Membaca bukan sekedar aktivitas menggeser pupil mata semacam mesin tik. Padan dengan getaran impuls telinga: membaca adalah usaha sepersejuta kilatan listrik dalam menggendong berita menuju otak. Sementara mendengar adalah pasrah dengan bombardir intervensi— divine intervention— karena telinga tidak pernah menutup seluruhnya. Keduanya bertumpuk menghasilkan aktivitas yang komplementer, ekivalen: a devoted act, usaha mencapai ilmu, informasi, impresi kalengan yang segar terolah.
TRIVIA CLUB. Sebuah usaha rendah hati untuk siapapun saling mengulurkan O dan N: sebuah toko serba ada mau tutup yang membagikan impresi kalengan secara populer. Entah, mungkin kaleng sejarah subkultur anti-something yang diceritakan seorang yang tidak diduga ahlinya. Mungkin deretan-deretan slide foto stensilan tahun 70 yang tidak nyambung dengan cerita filsafat modern yang terhisap ke telinga; Mungkin tentang astronomi, seperti eee…supernova. Blar. Karena impresi terserah yang beli.
WHO’S TALKING WHO? Kami mencoba mengkuliahkan sebuah diskusi ultra-trivial yang luput dari aktivitas mendengar dan membaca anda oleh seorang pembagi – jika bukan pengajar – setiap sesinya. Siapa berbicara apa—benarkah penting? Ketika seorang sarjana teknik ternyata antusias membagikan sejarah kuno Afrika, diskusi tidak perlu berhenti. Tutup mata dan gendang telinga biarkan menjadi subwoofer saja.
SEEING IS NO BELIEVING. Kami mencegah kita menambah satu detik lebih lama membaca a la mesin tik dan aktivitas-aktivitas undead lainnya di depan layar putih 17 inch anda yang maju mundur dengan putaran lingkaran spektrum di alamat yang itu-itu lagi. Kami belum yakin pengetahuan benar-benar ada dibalik kode-kode biner delusional ini, dan siapapun yang benar di antara kita, TRIVIA CLUB menunggu anda datang, terbagi dan berbagi.
Teh manis gratis :)
technical writing credit to aidil
technical writing credit to aidil
No comments:
Post a Comment