#1: bungee jumping
hari, jam, menit, detik ini tanpa ada ekspektasi
February 26, 2011
February 17, 2011
reblogging
di pesta taman malam itu, semua berdansa, gema denting kristal anggur bersulang-sulang mengubur musik, pakaian-pakaian berkanji mengilap memantulkan bunga api di udara
aku tersenyum dan sesekali membalas kalimat orang yang tak kukenal,
melambai pada penari,
menampik ajakan dansa,
menangkapnya pada sudut mataku: ia menatap sedih bulir-bulir mahkota api yang jatuh
hampir kusapa kalau saja ia tidak sedang sibuk dengannya, entah bicara bisnis atau apa
aku tatapnya, lalu tak lama ia tatapku
senyumnya, “aku terlalu mengenalmu,” begitu pula aku
ia palingkan mata, kemudian kembali
senyumnya tak bisa lagi kubaca
kami terlalu berjarak untuk bisa bicara, lagipula kemudian ia lalu bersamanya
mataku mengikuti mereka pergi memunggungi menuju sisi bukit taman yang sepi
aku jadi sedih, tapi tidak muram
aku tahu hanya tahu akan lama sebelum bisa bertemu lagi
tak pernah kubilang tapi aku tahu ia tahu ia milikku yang terbaik—
payung, sepatu bot-ku kala hujan
bunga api terakhir pulang ke tanah diiringi tepukan tangan hangat para pedansa yang mabuk akan cinta mereka pada malam ini
di pesta taman malam itu, semua berdansa, gema denting kristal anggur bersulang-sulang mengubur musik, pakaian-pakaian berkanji mengilap memantulkan bunga api di udara
aku tersenyum dan sesekali membalas kalimat orang yang tak kukenal,
melambai pada penari,
menampik ajakan dansa,
menangkapnya pada sudut mataku: ia menatap sedih bulir-bulir mahkota api yang jatuh
hampir kusapa kalau saja ia tidak sedang sibuk dengannya, entah bicara bisnis atau apa
aku tatapnya, lalu tak lama ia tatapku
senyumnya, “aku terlalu mengenalmu,” begitu pula aku
ia palingkan mata, kemudian kembali
senyumnya tak bisa lagi kubaca
senyumnya, tenang
kami terlalu berjarak untuk bisa bicara, lagipula kemudian ia lalu bersamanya
mataku mengikuti mereka pergi memunggungi menuju sisi bukit taman yang sepi
aku jadi sedih, tapi tidak muram
aku tahu hanya tahu akan lama sebelum bisa bertemu lagi
tak pernah kubilang tapi aku tahu ia tahu ia milikku yang terbaik—
payung, sepatu bot-ku kala hujan
pijakanku
bunga api terakhir pulang ke tanah diiringi tepukan tangan hangat para pedansa yang mabuk akan cinta mereka pada malam ini
Subscribe to:
Posts (Atom)